Penggunaan teknologi cloud di lingkungan perusahaan dapat membuka peluang bagi berbagai ancaman keamanan cloud. Hal ini sering kali disebabkan oleh sistem keamanan yang tidak memadai dan kurangnya keterampilan sumber daya manusia.
Serangan pada cloud computing dapat mengganggu operasional perusahaan dan menyebabkan kekacauan bisnis. Untuk mencegahnya, penting untuk mengenali jenis-jenis ancaman yang berpotensi merusak keamanan cloud dan cara mengatasinya. Simak ulasan berikut hingga selesai untuk mengamankan data penting perusahaan Anda.
Mengenal Apa itu Ancaman Keamanan Cloud
Ancaman keamanan Cloud merujuk pada risiko dan bahaya yang dapat muncul dari penggunaan layanan ini. Cloud Computing merupakan suatu model di mana sumber daya komputasi seperti penyimpanan hingga pemrosesan data disediakan lewat jaringan internet.
Meskipun Cloud Computing menawarkan fleksibilitas dan efisiensi yang besar, penting untuk mewaspadai ancaman yang menyertainya. Adapun ancaman yang bisa saja menyerang meliputi pelanggaran integritas, keamanan hingga rentang pada serangan siber.
Dampak dari ancaman terhadap keamanan Cloud ini dapat meluas ke berbagai aspek, termasuk data sensitif perusahaan, gangguan layanan, dan reputasi bisnis.
Jenis-Jenis Ancaman Keamanan Cloud
Ancaman terhadap keamanan cloud ini sendiri ada banyak jenisnya sehingga sebelum mengambil tindakan Anda harus mengetahui lebih dulu jenis ancaman tersebut. Adapun jenis-jenis ancaman terhadap keamanan cloud computing ini sendiri diantaranya:
1. Kebocoran Data (Data Breach)
Kebocoran data merupakan salah satu ancaman terbesar dalam lingkungan cloud. Data sensitif dapat bocor akibat kelemahan sistem keamanan, human error, atau serangan siber. Kebocoran ini dapat mengakibatkan kerugian finansial dan reputasi yang signifikan bagi organisasi.
2. Akses Tidak Sah (Unauthorized Access)
Akses tidak sah terjadi ketika individu atau pihak yang tidak berwenang berhasil mengakses data atau sistem dalam cloud. Hal ini bisa disebabkan oleh kata sandi yang lemah, kurangnya otentikasi dua langkah, atau kelemahan dalam kontrol akses.
3. Serangan DDoS (Distributed Denial of Service)
Serangan DDoS bertujuan untuk melumpuhkan layanan dengan membanjiri sistem dengan lalu lintas internet yang berlebihan. Ini dapat mengakibatkan downtime yang berkepanjangan dan kerugian bisnis yang besar.
4. Kesalahan Konfigurasi (Misconfiguration)
Konfigurasi yang salah dari layanan cloud sering kali menjadi penyebab kebocoran data dan serangan lainnya. Ini bisa terjadi karena kurangnya pengetahuan atau kesalahan saat pengaturan keamanan.
5. Peringatan Keamanan yang Tidak Memadai
Peringatan keamanan adalah langkah penting dalam mitigasi serangan cloud computing. Dengan adanya peringatan ini, Anda dapat merespons serangan dengan cepat dan mengurangi potensi kerugian. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan notifikasi keamanan yang proaktif pada server cloud Anda.
Cara Mengatasi Ancaman Keamanan Cloud
Agar Anda bisa tetap terjaga dari ancaman keamanan cloud maka ada beberapa cara yang bisa dilakukan yaitu:
1. Pelatihan Staf Tentang Kesadaran Pentingnya Menjaga Keamanan Cloud
Cara pertama yang harus Anda lakukan adalah melatih para staf mengenai pentingnya menjaga keamanan cloud. Tujuannya agar celah keamanan bisa ditutupi dengan baik. Perlu diketahui jika potensi ancaman terhadap sistem atau data dapat terjadi pada siapa saja dalam situasi tertentu.
Pelatihan ini akan melibatkan staf dalam membahas konsep dasar keamanan cloud, potensi ancaman, serta praktik terbaik dalam mengamankan data dan akses ke sistem cloud. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran staf tentang risiko keamanan yang mungkin terjadi jika praktik keamanan tidak diterapkan dengan benar, serta bagaimana insiden keamanan dapat berdampak negatif pada perusahaan.
Staf akan diajarkan cara berperan dalam menjaga keamanan cloud, seperti menggunakan kata sandi yang kuat, menghindari mengklik tautan atau lampiran mencurigakan dalam email, dan melaporkan aktivitas atau insiden mencurigakan kepada departemen IT atau keamanan.
Selain itu, mereka juga akan diberitahu tentang kebijakan keamanan yang harus diikuti, seperti kebijakan kata sandi yang kuat, aturan akses, dan langkah-langkah yang harus diambil dalam situasi darurat.
2. Menggunakan Enkripsi
Cara lain yang bisa Anda lakukan adalah menggunakan enkripsi yang kuat demi menjaga keamanan cloud. Enkripsi sendiri merupakan sebuah proses mengubah data menjadi format yang tidak bisa terbaca tanpa kunci enkripsinya. Dalam konteks penyimpanan cloud, terdapat dua jenis enkripsi yang umum digunakan yaitu enkripsi data in transit dan enkripsi data at rest.
Enkripsi data in transit melibatkan pengamanan data saat ditransmisikan melalui jaringan, seperti saat mengakses aplikasi cloud atau mengirim data melalui internet. Ini memastikan bahwa pihak yang tidak berwenang tidak dapat mengakses atau memahami data selama transmisi.
Sedangkan enkripsi data at rest melibatkan pengamanan data yang disimpan di server penyedia cloud. Bahkan jika seseorang berhasil mengakses server fisik, data tersebut akan tetap terlindungi karena tidak dapat dibaca tanpa kunci enkripsi yang tepat.Penggunaan enkripsi ini memberikan lapisan perlindungan tambahan terhadap pencurian atau akses data yang tidak sah.
3. Monitoring Keamanan Cloud yang Aktif dan Responsif
Salah satu langkah terpenting dalam menjaga keamanan cloud adalah melakukan pemantauan keamanan yang aktif dan responsif. Pemantauan aktif melibatkan pemeriksaan dan pengawasan rutin lingkungan cloud untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan atau anomali.
Untuk ini, diperlukan alat pemantauan otomatis yang memindai log dan data operasional guna mencari tanda-tanda potensi ancaman keamanan. Pemantauan aktif memungkinkan organisasi untuk segera mengidentifikasi insiden keamanan, sehingga dampaknya dapat diminimalkan.
Pemantauan responsif, di sisi lain, melibatkan tindakan setelah deteksi ancaman atau insiden. Setelah aktivitas mencurigakan terdeteksi, langkah-langkah responsif harus segera diambil. Ini termasuk mengisolasi sistem yang terinfeksi, menghentikan akses tidak sah, mengumpulkan bukti digital, dan mengembangkan rencana untuk mengatasi insiden tersebut.
Pemantauan keamanan cloud yang aktif dan responsif sangat penting karena memungkinkan deteksi dini terhadap potensi ancaman dan respons cepat untuk menyelesaikan insiden. Dengan demikian, data sensitif dapat terlindungi dari kerusakan atau serangan.
4. Memilih Penyedia Layanan Cloud Keamanan yang Terpercaya
Cara terakhir yang harus diingat dan segera dipertimbangkan adalah memilih penyedia layanan cloud yang dapat dipercaya. Pemilihan penyedia yang dapat diandalkan memiliki dampak signifikan terhadap keamanan dan privasi informasi yang disimpan dalam cloud.
Anda dapat memilih penyedia layanan cloud terpercaya dengan mempertimbangkan reputasi perusahaan tersebut dalam hal keamanan, privasi, dan kepatuhan. Dalam hal ini Indonet bisa menjadi pilihan sekaligus solusi terbaik.
Indonet sendiri merupakan salah satu pelopor dalam hal penyedia layanan infrastruktur digital dengan beragam solusi dan layanan yang dirancang untuk kebutuhan bisnis modern, salah satu layanannya adalah menyediakan cloud global.
Dengan layanan cloud global dari Indonet Anda akan mendapatkan berbagai benefit. Tak hanya itu saja Anda juga tak perlu khawatir pada ancaman keamanan cloud yang mungkin akan menyerang. Jadi tak perlu ragu lagi segera hubungi kami dan gunakan layanan cloud global dari Indonet sekarang juga!