Di era modern ini setiap pebisnis pasti memiliki sistem informasi dan data perusahaan yang harus dijaga keamanannya. Namun keamanan data dapat terancam dengan datangnya bencana yang tak terduga seperti bencana alam, serangan siber dan pemadaman listrik mendadak.
Oleh karenanya, sangat penting bagi para pebisnis untuk mengetahui cara menyusun Disaster Recovery Plan untuk mengamankan semua data penting yang dimiliki.
Disaster Recovery Plan atau DRP sendiri merupakan salah satu cara yang berguna untuk mencegah terjadinya kehilangan data pada sistem informasi perusahaan. Selain itu strategi ini juga berguna untuk memudahkan segala pekerjaan yang berkaitan dengan sistem dan jaringan informasi di perusahaan kedepannya.
Yuk, Kenali Apa Itu Disaster Recovery Plan (DRP)!
Disaster Recovery Plan adalah sebuah perencanaan yang terperinci mengenai cara menghadapi dan menanggulangi insiden atau bencana yang mengganggu operasional bisnis. Yang dimaksud dengan operasional bisnis di sini utamanya adalah sistem informasi dan data-data penting di dalamnya.
Nantinya DRP akan dibuat dalam bentuk langkah-langkah atau instruksi sesuai dengan jenis bencana yang terjadi. Jadi Disaster Recovery Plan adalah strategi yang dibuat untuk mencegah serta meminimalisir efek dan kerugian yang terjadi karena bencana tertentu. Dengan begitu operasional bisnis akan tetap bisa berjalan dan tidak mengalami gangguan.
Perusahaan yang memiliki DRP tentu akan dianggap sebagai perusahaan yang profesional dan memiliki integritas tinggi. Alasannya karena DRP sangat membantu perusahaan dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan. Hal ini akan sangat menguntungkan karena nantinya konsumen akan memiliki loyalitas tinggi pada perusahaan.
7 Cara Menyusun Disaster Recovery Plan
Pembuatan Disaster Recovery Plan tidak bisa dilakukan secara serampangan serta dalam waktu singkat. Diperlukan langkah-langkah yang sudah direncanakan dengan matang dan bijak. Tahukah Anda menurut Federal Emergency Management Agency (FEMA) 40-60% perusahaan yang terkena bencana tidak pernah membuka kembali usaha mereka.
Jadi, untuk mencegah hancurnya perusahaan dan tidak bisa bangkit kembali, menyusun DRP adalah hal yang sangat penting. Berikut langkah langkah membuat disaster planning yang wajib Anda ketahui untuk menjaga operasional bisnis.
-
Buat Analisis Risiko
Dalam pembuatan disaster recovery plan langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah membuat analisis risiko. Analisis ini harus dilakukan secara menyeluruh terhadap sistem informasi, jaringan, dan komputer yang ada di perusahaan.
Cari tahu setiap celah dan kemungkinan terburuk apa yang bisa terjadi jika sistem informasi dan data perusahaan mengalami bencana. Selain itu jangan lupa untuk membuat analisis risiko bencana yang tidak disengaja atau di luar kendali seperti kebakaran atau bencana alam.
-
Menyusun Rencana Tanggap Darurat
Langkah berikutnya yang tidak kalah penting saat meyusun DRP adalah membuat rencana tanggap darurat. Buat daftar keputusan tentang hal penting apa saja yang harus diutamakan saat terjadi bencana atau hal tidak diinginkan.
Keputusan tersebut berguna untuk mencegah kehilangan aset, inventaris, serta properti perusahaan yang penting. Jangan lupa tentukan juga protokol serta pihak-pihak yang berwenang untuk melaksanakan rencana tanggap darurat tersebut. Pastikan tim IT juga terlibat dalam penyusunan dan pelaksanaan rencana ini.
-
Lakukan Peninjauan Asuransi Usaha
Cara menyusun Disaster Recovery Plan yang sangat bermanfaat untuk menjaga operasional perusahaan adalah cakupan asuransi usaha. Perlu diingat bahwa tidak semua jasa asuransi akan membantu jika perusahaan mengalami bencana.
Jadi pastikan Anda melakukan peninjauan terhadap asuransi yang dibeli untuk perusahaan. Cari tahu apakah pihak asuransi akan mengcover kerugian jika terjadi bencana atau hal yang tidak diinginkan.
-
Buat Strategi Komunikasi yang Efisien
Ketika terjadi bencana atau kerusakan pada sistem informasi dan data perusahaan, Anda harus memiliki strategi komunikasi yang efisien. Strategi ini berguna untuk menjaga kelancaran penyampaian informasi antara Anda dengan karyawan serta konsumen.
Tentukan media yang bisa digunakan dengan mudah di waktu darurat, misalnya melalui sosial media untuk konsumen dan buletin internal untuk karyawan. Jangan lupa untuk mengumpulkan dan membuat backup untuk kontak yang penting seperti klien dan pelanggan utama, agen asuransi, retailer, dan lain sebagainya.
-
Back-up Seluruh Informasi dan Data Perusahaan
Membuat duplikat atau back-up seluruh informasi dan data perusahaan termasuk cara menyusun Disaster Recovery Plan yang sangat penting. Informasi ini bisa meliputi dokumen dan data penting, kontrak, catatan perusahaan, dan masih banyak lagi. Pastikan berbagai informasi ini disimpan di luar lokasi fisik seperti cloud.
Pastikan perusahaan memiliki layanan cloud exchange yang berguna untuk menyimpan data dalam jumlah besar dan terjamin keamanannya. Bagi Anda yang masih asing dengan teknologi ini, langsung saja hubungi Indonet. Anda akan dibantu dalam menggunakan cloud exchange untuk perlindungan sistem informasi dan data perusahaan.
-
Tetapkan Anggaran Berdasar Analisis
Cara menyusun Disaster Recovery Plan selanjutnya adalah menetapkan anggaran berdasarkan analisis yang sudah dibuat. Anggaran ini meliputi biaya yang diperlukan untuk mengurangi dampak kerugian saat terjadi bencana.
Perlu diketahui bahwa anggaran disaster recovery planning ini biasanya berbeda-beda, sesuai dengan skala perusahaan dan sistemnya. Namun umumnya biaya yang diberikan saat terjadi bencana pada sistem informasi perusahaan adalah 2%-15% dari keseluruhan anggaran TI.
-
Sediakan Laporan Kerugian
Terakhir ketika perusahaan mengalami bencana pada sistem informasi dan data perusahaan, buat laporan tentang segala bentuk kerugian. Laporan ini harus dibuat secara menyeluruh dan meliputi berbagai aspek.
Jadi Anda juga harus mempertimbangkan tentang kerugian yang mungkin juga dialami konsumen. Adanya laporan kerugian ini akan membantu operasional perusahaan supaya bisa tetap berjalan dan tidak mengalami kendala.
Ketujuh cara menyusun Disaster Recovery Plan atau DRP akan sangat bermanfaat untuk menjaga keamanan dan kestabilan perusahaan. Pastikan tidak ada satupun langkah yang terlewati karena setiap langkah di atas berkaitan satu sama lain. Jika Anda bisa menerapkan 7 cara di atas dengan baik, maka Anda bisa meminimalisir resiko kerugian di perusahaan saat bencana terjadi.
Susun DRP Anda Sekarang dan Jaga Keamanan Sistem Informasi Perusahaan Bersama Indonet!
Seperti yang telah dijelaskan di atas, untuk menyusun Disaster Recovery Planning terdapat beberapa aspek dan langkah yang berkesinambungan. Salah satu langkah yang sangat penting untuk menjaga keamanan sistem informasi adalah dengan melakukan back-up data perusahaan menggunakan cloud.
Indonet, perusahaan IT terkemuka, menawarkan layanan Colocation yang dapat digunakan sebagai Data Center atau Disaster Recovery Center (DRC). Selain itu, Indonet juga menyediakan opsi DRC on Cloud yang bekerja sama dengan Alibaba Cloud sebagai Main Distributor di Indonesia.
Dengan demikian, Indonet memberikan layanan Cloud yang andal dan dapat dipercaya, didukung oleh teknologi global dan dukungan lokal yang berpengalaman. Dengan kombinasi ini, pelanggan dapat memperoleh solusi yang efektif dan efisien untuk kebutuhan IT mereka, baik dalam hal penyimpanan data maupun pemulihan bencana.