Mengenal teknologi DWDM sebagai media penyaluran trafik komunikasi data kapasitas besar

Dengan berkembangnya pusat Data Center di area metro dan kebutuhan komunikasi data antar kota dan  antar negara dimana trafik data cukup besar, maka penggunaaan media penyalur trafik komunikasi data DWDM menjadi pilihan terbaik.

Apa itu DWDM?

Teknologi DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing) yang merupakan perbaikan dari penemuan pertama WDM (Wavelength Division Multiplexing) di tahun 1980, telah mengalami  perkembangan dengan kemampuan kapasitas penyaluran trafik komunikasi data yang semakin besar.

Jarak penyaluran yang semakin jauh  bahkan mampu menyalurkan trafik data antar benua  melalui penguat ulang (repeater)  dengan  peredaman  cahaya yang makin rendah. 

Bagaimana DWDM bekerja?

Teknologi DWDM memungkinkan pengiriman berbagai frekuensi cahaya yang masing-masing frekuensinya membawa informasi tertentu digabungkan (multiplex) sehingga menjadi satu gelombang cahaya sehingga dari banyak transponder (kanal penyalur sinyal gelombang  cahaya) terhimpun menjadi satu gelombang disalurkan melalui satu pair kabel ke ujung penerima untuk kemudian diurai kembali menjadi transponder transponder sesuai dengan yang terkirim (demultiplex).

Sebagai gambaran prinsip kerja teknologi DWDM dapat dilihat dari gambar di bawah ini.

Terlihat bahwa  dengan satu pair kabel fiber dapat menyalurkan berbagai kanal data berbeda-beda. Berbeda dengan metode legacy di mana setiap kanal data membutuhkan satu pair fiber.

Hal tersebut dapat dilakukan  dengan  teknologi DWDM karena adanya perangkat Penggabung (Multiplexer) dan Pengurai Kembali (Demultiplexer) dari setiap panjang gelombang cahaya berbeda beda sebagai pembawa trafik data  tertentu  (Lambda  λ 1-n ) yang disalurkan, seperti digambarkan dalam gambar berikut ini.

Dalam implementasinya  jaringan DWDM digunakan untuk menyediakan media penyalur trafik komunikasi data antar Data Center, antar kota dan antar negara, dan umumnya jaringan membentuk konfigurasi lingkaran untuk meningkatkan keandalan (Availability) layanan, yaitu apabila terjadi satu segmen jaringan ada yang terputus, maka trafik data otomatis akan dilewatkan pada jalur lainnya.

Penggunaan jaringan DWDM saat ini juga telah dimanfaatkan untuk membangun jaringan fabric SDN (Software Defined Network), di mana beberapa switch (Layer 3), saling terhubung dalam konfigurasi Leaf-Spine, sedemikian hingga terbangun sebuah jaringan VLAN (Layer2) diatas layer 3 (VxLAN-Virtual Extensible LAN), yang memungkinkan sebuah jaringan ethernet yang memiliki keterbatasan hanya dapat membuat logical network 4096, menjadi memiliki scalability hingga 16 juta logical network. 

Teknologi Jaringan Fabric yang terhubung dengan jaringan DWDM, telah merevolusi penyediaan jaringan dari layanan model manual, menjadi berbasis portal logical network,  seperti halnya layanan portal cloud computing. 

Pelanggan cukup belanja di portal dg memilih lokasi DC yang akan dihubungkan, dan kapasitas port switch dengan pilihan  1G/10G bahkan 100G, selanjutnya dapat dilakukan proses order, pembayaran dan aktivasi secara otomatis. 

Dari port yang sudah dibeli, pelanggan dapat membangun hubungan secara virtual LAN (WAN)  ke tujuan lain misal ke Penyedia Cloud Publik atau ke internet exchange, cukup melalui  portal.

Contoh Implementasi solusi Indonet berbasis teknologi DWDM

Karakteristik teknologi DWDM sebagai layanan koneksi Layer 1 (layer fisik) dengan kapasitas penyalur trafik komunikasi data yang besar, memiliki latensi yang rendah , menjadi pilihan beberapa segmen pelanggan tertentu, diantaranya Penyedia Public Cloud, perusahaan jasa seperti e-commerce dan industri finansial.

PT Indointernet Tbk (Indonet), menyediakan layanan DWDM dalam kapasitas Lambda ataupun dark fiber, ataupun penyediaan Layer 2/3 di atas Layer 1-DWDM untuk berbagai jenis segment industry.

Sebagai contoh, Indonet memberikan solusi konektivitas pada salah satu perusahaan penyedia cloud computing terbesar di global.

Dengan menghubungkan koneksi antar DC yang berada di Indonesia, kami menyediakan layanan DWDM dimana lokasi DC dan DR berjarak 52 km dan implementasi dapat terkoneksi dengan baik dalam rentang dB loss 0,3 dB/km serta latency di bawah 1 ms.

Kesimpulan dan Manfaat penggunaan teknologi DWDM bagi pelanggan 

1. Jaringan DWDM dapat digunakan untuk penyaluran trafik data kapasitas tinggi dengan latency yang rendah.
2. Pelanggan dapat menyewa dalam bentuk dark fiber (pair fiber) atau dalam bentuk transponder per Lambda. Umumnya di Perusahaan besar  berbagai segmen industri digunakan untuk kebutuhan koneksi antara DC Production dan DC Disaster Recovery, atau menghubungkan antara DC dimana infrastruktur utama pelanggan berada. 
3. Dapat menjangkau jarak penyaluran trafik data yang jauh bahkan antar benua, dengan memanfaatkan teknologi penguat ulang sinyal cahaya (repeater). Karena menggunakan media  cahaya, maka jaringan fiber tidak sensitif terhadap pengaruh interferensi dari medan  jaringan microwave, atau medan gelombang lainnya. 
4. Pemanfaatan DWDM  untuk membangun sebuah Network Fabric, akan memberikan solusi terbaik bagi para pelanggan yang membutuhkan jaringan sekualitas DWDM dengan pemenuhan layanan yang fleksibel, instant,  dalam  pemilihan lokasi port dan bandwidth seperti halnya model  pemenuhan layanan pada Cloud Computing.   
5. Dengan tingkat Availability layanan DWDM 99.5%, Indonet menyediakan DWDM di Area Metro Jakarta dengan konfigurasi proteksi keandalan berbentuk Ring maupun bentuk jalur ganda.